Wellcome peeps, saya akan memaparkan apa peranan komunikasi dan hubungannya dalam bidang Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota)
Apa itu
komunikasi? Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan
pesan antara dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang efektif agar
mudah dipahami. Istlah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut communication, yang
berasal dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki
makna pengertian bersama. Jadi kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut
menjadi miliknya atau dapat dipahami orang tersebut. Orang yang menyampaikan
pesan disebut sebagai komunikator dan penerima pesan disebut komunikan.
Komunikasi
terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1.
Berdasarkan kelangsungannya
- komunikasi langsung berupa dialog
- tidak langsung berupa percakapan melalui
telepon, sms, email, dan lain lain
2. Berdasarkan cara penyampaiannya
- komunikasi lisan berupa dialog,telpon,dll.
- komunikasi tertulis berupa surat, spanduk,dll.
3. Berdasarkan aliran informasi
- komunikasi satu arah
- komunikasi dua arah
- komunikasi ke atas
- komunikasi kebawah
- komunikasi ke samping.
4.
Berdasarkan Perilaku
- komunikasi formal berupa rapat
- komunikasi informal dan nonformal berupa
percakapan biasa yang menggunakan bahasa santai sehari-hari.
Di
dalam bidang Planologi atau biasa disebut Perencanaan Wilayah dan Kota, biasanya
menggunakan tiga bentuk komunikasi, yaitu komunikasi tertulis, komunikasi
lisan, dan komunikasi visual. Komunikasi tertulis digunakan pada saat
menyajikan data-data dan informasi yang bersifat tertulis. Komunikasi lisan
tentunya selalu digunakan pada semua bidang dan kalangan pada saat melakukan
komunikasi, biasanya digunakan saat melakukan interaksi antar individu maupun
masyarakat. Lalu ada komunikasi visual yang digunakan pada saat melakukan
promosi maupun mempresentasikan hasil pekerjaan yang sudah dilakukan.
Tentunya
dalam berkomunikasi membutuhkan media, di dalam bidang Planologi media yang
digunakan berupa peta. Pengertian peta secara umum adalah gambaran sebagian
atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan ukuran
skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas. Peta sangat penting di
dalam bidang Planologi, karena peta merupakan salah satu bentuk komunikasi
antar planner dan masyarakat. Dalam perencanaan sebuah kota, masyarakat juga
perlu tau bagaimana suatu kawasan atau wilayah akan dibangun kedepannya. Oleh karena
itu peta sangat berpengaruh agar tidak ada terjadi kesalahpahaman.
Adapun
macam-macam peta, berikut adalah macam-macam peta:
Ø
Berdasarkan Sumber Datanya
Berdasarkan sumber datanya, peta dapat
digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
a. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk merupakan peta yang dihasilkan
dari survei langsung di lapangan. Peta induk dapat digunakan sebagai dasar
pembuatan dari peta topografi dan menjadi dasar dari pembuatan peta-peta
lainnya.
Gambar. Basic Map
b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan merupakan peta yang dibuat
berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada sehingga tidak memerlukan survei
langsung ke lapangan. Peta jenis ini tidak bisa digunakan sebagai peda dasar.
Gambar. Peta Turunan
Ø
Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
Berdasarkan isi data yang disajikan, Peta
dapat kita bagi menjadi dua macam yaitu peta umum dan peta tematik.
a. Peta Umum
Peta umum merupakan peta yang menggambarkan
semua topografi di permukaan bumi seperti unsur alam (sungai, danau), unsur
buatan manusia (jembatan, jalan dll) maupun bentuk permukaan bumi (gunung,
lembah). Peta umum dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni:
1.
Peta Topografi
Peta topografi merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Adapun penggambaran
relief permukaan bumi ke dalam bentuk peta digambarkan dalam bentuk garis
kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai ketinggian yang sama. Agar lebih jelas perhatikanlah gambar di
bawah ini.
Gambar. Peta Topografi
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
memaknai garis kontur, diantaranya:
o
Semakin rapat jarak antar garis kontur
menunjukkan bahwa daerah tersebut semakin curam.
o
Bila ditemukan ada garis kontur yang bergerigi,
maka ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.
2.
Peta Chorografi
Peta chorografi merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi secara umum. Biasanya peta jenis ini menggunakan
skala sedang dan hanya menggambarkan sebagian dari permukaan bumi. Contoh peta
jenis ini adalah atlas.
Peta dunia merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi secara luas dengan menggunakan skala kecil.
Gambar. Peta Dunia
b. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang
menggambarkan informasi dengan tema-tema tertentu/khusus. Misalnya peta
geologi, peta kepadatan penduduk, peta tempat-tempat wisata dll.
Gambar. Peta Tematik
Ø
Berdasarkan Skalanya
Berdasarkan skala yang digunakan, kita
dapat membagi jenis-jenis peta menjadi beberapa jenis antara lain:
a. Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta ini mempunyai skala sangat besar yakni
antara 1 : 100 – 1 : 5000. Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak
digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan,
jaringan air dll.
b. Peta Skala Besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000
sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan suatu
wilayah.
c. Peta Skala Sedang
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000
sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000
sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Peta Dunia
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1
: 1.000.000.
Semakin kecil skalanya, maka cakupan wilayahnya
akan semakin luas. Pengetahuan skala sangat penting dalam pembuatan peta dan
tentunya disesuaikan dengan seberapa besar wilayah yang akan dibuat dan
seberapa besar kertas yang akan kita pakai untuk menggambarkan wilayahnya.
Adapun
unsur-unsur yang perlu diperhatikan pada peta, berikut ini adalah unsur-unsur
yang perlu diperhatikan pada peta:
a. Judul Peta
Judul
peta adalah nama
yang menunjukkan wilayah yang hendak dicitrakan dalam peta. Judul peta harus
ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, misalnya;
BANDUNG
JAWA BARAT
Dari judul peta, biasanya akan diketahui jenis peta. Misalnya, peta persebaran hewan mamalia, peta kepadatan penduduk, peta persebaran tambang, atau peta administrasi.
BANDUNG
JAWA BARAT
Dari judul peta, biasanya akan diketahui jenis peta. Misalnya, peta persebaran hewan mamalia, peta kepadatan penduduk, peta persebaran tambang, atau peta administrasi.
b. Orientasi Arah peta
Orientasi arah ditambahkan pada peta
untuk lebih mempermudah pembacaan peta. Orientasi arah
menunjukkan arah mata angin pada peta yang digambarkan. Orientasi arah menggunakan sebuah panah yang menunjuk ke arah utara peta.
Karena itu, pada panah orientasi arah, dituliskan huruf U (singkatan kata Utara), atau dalam peta internasional akan ditulis N (North). Sebagai acuan, bila kita menghadap ke arah utara, maka punggung mengarah ke selatan, tangan kanan kita ke timur, dan tangan kiri kita ke barat.
menunjukkan arah mata angin pada peta yang digambarkan. Orientasi arah menggunakan sebuah panah yang menunjuk ke arah utara peta.
Karena itu, pada panah orientasi arah, dituliskan huruf U (singkatan kata Utara), atau dalam peta internasional akan ditulis N (North). Sebagai acuan, bila kita menghadap ke arah utara, maka punggung mengarah ke selatan, tangan kanan kita ke timur, dan tangan kiri kita ke barat.
c. Legenda peta
Legenda adalah bagian yang memuat keterangan
tentang simbol-simbol yang dipergunakan di dalam peta. Biasanya, legenda
ditempatkan di bagian bawah peta.
d. Inset peta
Inset merupakan tambahan kecil pada peta
yang disajikan. Inset dibuat untuk mempermudah pengguna peta mengetahui gambar
wilayah tertentu dari peta yang disajikan.
Inset diletakkan di bagian sudut
peta atau ruang peta yang kosong. Inset berfungsi untuk memperjelas lokasi peta
utama dalam kaitannya dengan daerah sekitarnya yang lebih luas.
e. Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang dikenal pula dengan
istilah garis paralel. Garis lintang merupakan garis-garis khayal yang dibuat
seolah melintang dan memisahkan bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan.
Garis lintang dipakai untuk menunjukkan pembagian daerah dan iklimnya.
Garis lintang ditarik dari bagian kiri ke kanan. Dalam kartografi, bumi digambarkan memiliki 180 garis lintang yang terbagi menjadi 90 garis lintang utara (0O–90OLU) dan 90 garis lintang selatan (0O– 90OLS). Garis 0O lintang dikenal dengan sebutan garis khatulistiwa yang tepat berada di tengah-tengah bumi.
Garis bujur dikenal juga dengan istilah garis meridian. Garis bujur merupakan garis-garis imajiner yang dibuat seolah membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Garis bujur digunakan untuk membagi daerah waktu.
Dalam ilmu kartografi, bumi digambarkan memiliki 360 garis bujur yang terbagi menjadi 180 garis bujur barat (0O–180OBB) dan 180 garis bujur timur (0O–180OBT). Garis 0O Bujur disepakati dihitung dari garis bujur yang melintasi Kota Greenwich di Inggris, dan garis tersebut dikenal dengan sebutan Garis Greenwich.
Garis lintang ditarik dari bagian kiri ke kanan. Dalam kartografi, bumi digambarkan memiliki 180 garis lintang yang terbagi menjadi 90 garis lintang utara (0O–90OLU) dan 90 garis lintang selatan (0O– 90OLS). Garis 0O lintang dikenal dengan sebutan garis khatulistiwa yang tepat berada di tengah-tengah bumi.
Garis bujur dikenal juga dengan istilah garis meridian. Garis bujur merupakan garis-garis imajiner yang dibuat seolah membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Garis bujur digunakan untuk membagi daerah waktu.
Dalam ilmu kartografi, bumi digambarkan memiliki 360 garis bujur yang terbagi menjadi 180 garis bujur barat (0O–180OBB) dan 180 garis bujur timur (0O–180OBT). Garis 0O Bujur disepakati dihitung dari garis bujur yang melintasi Kota Greenwich di Inggris, dan garis tersebut dikenal dengan sebutan Garis Greenwich.
f. Skala Peta
Peta harus disertai dengan skala
untuk mengetahui ukuran sebenarnya. Skala peta dapat dibuat berupa skala
pecahan, skala verbal, atau skala grafis.
g. Sumber Peta
Badan dan institusi yang membuat dan
mengedarkan peta akan sangat menentukan kualitas peta. Pihak penerbit tersebut
juga harus bertanggung jawab atas peta yang dibuat dan dikeluarkannya. Karena
itu, sumber peta harus dicantumkan.
h. Tahun Pembuatan peta
Keadaan alam dan fisik bumi
senantiasa berubah. Karena itu, tahun pembuatan peta harus dicantumkan karena
bisa saja kondisi permukaan bumi pada tahun pembuatan peta tidak sama dengan
kondisi permukaan bumi pada saat peta itu dibaca. Peta yang telah berumur cukup
tua akan perlu diperbarui untuk menyesuaikan dengan keadaan permukaan bumi
terbaru.
i. Simbol Kenampakan Alam dan Buatan
Simbol
kenampakan alam akan menjelaskan kenampakankenampakan semacam sungai, lembah,
gunung, rawa, dan lokasi alami lainnya. Simbol kenampakan buatan akan
menjelaskan kenampakan kenampakan yang ada karena dibuat oleh manusia seperti
gedung, jalan, jembatan, batas, dan lokasi buatan manusia lainnya.
Produk-produk Planologi atau
perencanaan wilayah dan kota terbagi menjadi dua, yang pertama adalah produk
utama (diperintahkan menurut UU No. 26 Tahun 2007) dan produk pelengkap (tidak
diperintahkan melalui undang – undang)
1. Produk utama
o
RTRW
(Rencana Tata Ruang Wilayah), Rencana Rinci Tata Ruang, Rencana Kawasan
Strategis, dll
o
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah),
RENSTRA (Rencana Strategis), SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
2.
Produk pelengkap
o
RENCANA KHUSUS SEKTORAL : SISTRANAS , TATRAWIL,
RIPPDA
o
MASTER PLAN KAWASAN, MASTER PLAN KEGIATAN PEMBANGUNAN,
dll.
Gambar. Peta RTRW Kota
Gambar. Peta RTRW Provinsi
Gambar. Peta RTRW Nasional
Media yang digunakan untuk
menunjang perencanaan wilayah dan kota biasanya adalah perangkat lunak, berikut
adalah perangkat lunak yang digunakan:
1.
Sketchup
Program pemodelan 3D dengan user interface yang sederhana yang dikembangkan
oleh Google
Visualisasi Sketchup
2.
AutoCAD
AutoCAD adalah sebuah perangkat lunak CAD yang berfungsi untuk menggambar/mendesain
sebuah objek 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan sistem CAD.
Visualisasi AutoCAD
3.
Corel Draw
Program ilustrasi yang digunakan dalam media komunikasi visual produk
perencanaan untuk ditampilkan kepada publik, seperti membuat poster atau
majalah
Visualisasi Corel Draw
4.
ArcGIS
erangkat
lunak berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dikembangkan oleh ESRI dan
digunakan untuk mengolah dan
menyimpan database bereferebsi geografis.
Visualisasi ArcGIS
Daftar Pustaka:
Ghozali, Achmad. 2015. Visualisasi Produk Perencanaan.
Balikpapan: Institut Teknologi Kalimantan