Rabu, 19 Oktober 2016

Peranan Komunikasi dan Hubungannya dalam Planologi


Wellcome peeps, saya akan memaparkan apa peranan komunikasi dan hubungannya dalam bidang Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota)

 

                Apa itu komunikasi? Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang efektif agar mudah dipahami. Istlah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut communication, yang berasal dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Jadi kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya atau dapat dipahami orang tersebut. Orang yang menyampaikan pesan disebut sebagai komunikator dan penerima pesan disebut komunikan.

                Komunikasi terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1.       Berdasarkan kelangsungannya
- komunikasi langsung berupa dialog
- tidak langsung berupa percakapan melalui telepon, sms, email, dan lain lain
2.      Berdasarkan cara penyampaiannya
-  komunikasi lisan berupa dialog,telpon,dll.
-  komunikasi tertulis berupa surat, spanduk,dll.
3.      Berdasarkan aliran informasi
- komunikasi satu arah
- komunikasi dua arah
- komunikasi ke atas
- komunikasi kebawah
- komunikasi ke samping.
4.       Berdasarkan Perilaku
- komunikasi formal berupa rapat
- komunikasi informal dan nonformal berupa percakapan biasa yang menggunakan bahasa santai sehari-hari.

                Di dalam bidang Planologi atau biasa disebut Perencanaan Wilayah dan Kota, biasanya menggunakan tiga bentuk komunikasi, yaitu komunikasi tertulis, komunikasi lisan, dan komunikasi visual. Komunikasi tertulis digunakan pada saat menyajikan data-data dan informasi yang bersifat tertulis. Komunikasi lisan tentunya selalu digunakan pada semua bidang dan kalangan pada saat melakukan komunikasi, biasanya digunakan saat melakukan interaksi antar individu maupun masyarakat. Lalu ada komunikasi visual yang digunakan pada saat melakukan promosi maupun mempresentasikan hasil pekerjaan yang sudah dilakukan.
                Tentunya dalam berkomunikasi membutuhkan media, di dalam bidang Planologi media yang digunakan berupa peta. Pengertian peta secara umum adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan ukuran skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas. Peta sangat penting di dalam bidang Planologi, karena peta merupakan salah satu bentuk komunikasi antar planner dan masyarakat. Dalam perencanaan sebuah kota, masyarakat juga perlu tau bagaimana suatu kawasan atau wilayah akan dibangun kedepannya. Oleh karena itu peta sangat berpengaruh agar tidak ada terjadi kesalahpahaman.

                Adapun macam-macam peta, berikut adalah macam-macam peta:
Ø  Berdasarkan Sumber Datanya
 Berdasarkan sumber datanya, peta dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
a. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk merupakan peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk dapat digunakan sebagai dasar pembuatan dari peta topografi dan menjadi dasar dari pembuatan peta-peta lainnya. 
Gambar. Basic Map

b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan merupakan peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta jenis ini tidak bisa digunakan sebagai peda dasar.
 Gambar. Peta Turunan
Ø  Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

Berdasarkan isi data yang disajikan, Peta dapat kita bagi menjadi dua macam yaitu peta umum dan peta tematik.
a. Peta Umum

Peta umum merupakan peta yang menggambarkan semua topografi di permukaan bumi seperti unsur alam (sungai, danau), unsur buatan manusia (jembatan, jalan dll) maupun bentuk permukaan bumi (gunung, lembah). Peta umum dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni:

1.       Peta Topografi

Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Adapun penggambaran relief permukaan bumi ke dalam bentuk peta digambarkan dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Agar lebih jelas perhatikanlah gambar di bawah ini.

Gambar. Peta Topografi


Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memaknai garis kontur, diantaranya:
o   Semakin rapat jarak antar garis kontur menunjukkan bahwa daerah tersebut semakin curam.
o   Bila ditemukan ada garis kontur yang bergerigi, maka ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.

2.       Peta Chorografi

Peta chorografi merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Biasanya peta jenis ini menggunakan skala sedang dan hanya menggambarkan sebagian dari permukaan bumi. Contoh peta jenis ini adalah atlas.

3.       Peta Dunia

Peta dunia merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi secara luas dengan menggunakan skala kecil.

 Gambar. Peta Dunia


b. Peta Tematik

Peta tematik merupakan peta yang menggambarkan informasi dengan tema-tema tertentu/khusus. Misalnya peta geologi, peta kepadatan penduduk, peta tempat-tempat wisata dll.
Gambar. Peta Tematik

Ø  Berdasarkan Skalanya
Berdasarkan skala yang digunakan, kita dapat membagi jenis-jenis peta menjadi beberapa jenis antara lain:

a. Peta Kadaster/Peta Teknik

Peta ini mempunyai skala sangat besar yakni antara 1 : 100 – 1 : 5000. Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air dll.

b. Peta Skala Besar

Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan suatu wilayah.

c. Peta Skala Sedang

Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.

d. Peta Skala Kecil

Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.

e. Peta Geografi/Peta Dunia

Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

Semakin kecil skalanya, maka cakupan wilayahnya akan semakin luas. Pengetahuan skala sangat penting dalam pembuatan peta dan tentunya disesuaikan dengan seberapa besar wilayah yang akan dibuat dan seberapa besar kertas yang akan kita pakai untuk menggambarkan wilayahnya.

                Adapun unsur-unsur yang perlu diperhatikan pada peta, berikut ini adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan pada peta:

a. Judul Peta
Judul peta adalah nama yang menunjukkan wilayah yang hendak dicitrakan dalam peta. Judul peta harus ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, misalnya;
BANDUNG
JAWA BARAT

Dari judul peta, biasanya akan diketahui jenis peta. Misalnya, peta persebaran hewan mamalia, peta kepadatan penduduk, peta persebaran tambang, atau peta administrasi.
b. Orientasi Arah peta
Orientasi arah ditambahkan pada peta untuk lebih mempermudah pembacaan peta. Orientasi arah
menunjukkan arah mata angin pada peta yang digambarkan. Orientasi arah menggunakan sebuah panah yang menunjuk ke arah utara peta.

Karena itu, pada panah orientasi arah, dituliskan huruf U (singkatan kata Utara), atau dalam peta internasional akan ditulis N (North). Sebagai acuan, bila kita menghadap ke arah utara, maka punggung mengarah ke selatan, tangan kanan kita ke timur, dan tangan kiri kita ke barat.
c. Legenda peta
Legenda adalah bagian yang memuat keterangan tentang simbol-simbol yang dipergunakan di dalam peta. Biasanya, legenda ditempatkan di bagian bawah peta.

Gambar: Contoh Legenda Peta

d. Inset peta
Inset merupakan tambahan kecil pada peta yang disajikan. Inset dibuat untuk mempermudah pengguna peta mengetahui gambar wilayah tertentu dari peta yang disajikan.
Inset diletakkan di bagian sudut peta atau ruang peta yang kosong. Inset berfungsi untuk memperjelas lokasi peta utama dalam kaitannya dengan daerah sekitarnya yang lebih luas.
e. Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang dikenal pula dengan istilah garis paralel. Garis lintang merupakan garis-garis khayal yang dibuat seolah melintang dan memisahkan bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Garis lintang dipakai untuk menunjukkan pembagian daerah dan iklimnya.

Garis lintang ditarik dari bagian kiri ke kanan. Dalam kartografi, bumi digambarkan memiliki 180 garis lintang yang terbagi menjadi 90 garis lintang utara (0O–90OLU) dan 90 garis lintang selatan (0O– 90OLS). Garis 0O lintang dikenal dengan sebutan garis khatulistiwa yang tepat berada di tengah-tengah bumi.

Garis bujur dikenal juga dengan istilah garis meridian. Garis bujur merupakan garis-garis imajiner yang dibuat seolah membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Garis bujur digunakan untuk membagi daerah waktu.

Dalam ilmu kartografi, bumi digambarkan memiliki 360 garis bujur yang terbagi menjadi 180 garis bujur barat (0O–180OBB) dan 180 garis bujur timur (0O–180OBT). Garis 0O Bujur disepakati dihitung dari garis bujur yang melintasi Kota Greenwich di Inggris, dan garis tersebut dikenal dengan sebutan Garis Greenwich.
f. Skala Peta
Peta harus disertai dengan skala untuk mengetahui ukuran sebenarnya. Skala peta dapat dibuat berupa skala pecahan, skala verbal, atau skala grafis.
g. Sumber Peta
Badan dan institusi yang membuat dan mengedarkan peta akan sangat menentukan kualitas peta. Pihak penerbit tersebut juga harus bertanggung jawab atas peta yang dibuat dan dikeluarkannya. Karena itu, sumber peta harus dicantumkan.
h. Tahun Pembuatan peta
Keadaan alam dan fisik bumi senantiasa berubah. Karena itu, tahun pembuatan peta harus dicantumkan karena bisa saja kondisi permukaan bumi pada tahun pembuatan peta tidak sama dengan kondisi permukaan bumi pada saat peta itu dibaca. Peta yang telah berumur cukup tua akan perlu diperbarui untuk menyesuaikan dengan keadaan permukaan bumi terbaru.
i. Simbol Kenampakan Alam dan Buatan
Simbol kenampakan alam akan menjelaskan kenampakankenampakan semacam sungai, lembah, gunung, rawa, dan lokasi alami lainnya. Simbol kenampakan buatan akan menjelaskan kenampakan kenampakan yang ada karena dibuat oleh manusia seperti gedung, jalan, jembatan, batas, dan lokasi buatan manusia lainnya.
           
            Produk-produk Planologi atau perencanaan wilayah dan kota terbagi menjadi dua, yang pertama adalah produk utama (diperintahkan menurut UU No. 26 Tahun 2007) dan produk pelengkap (tidak diperintahkan melalui undang – undang)
1.      Produk utama
o   RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Rencana Rinci Tata Ruang, Rencana Kawasan Strategis, dll
o   RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah), RENSTRA (Rencana Strategis), SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

2.       Produk pelengkap
o   RENCANA KHUSUS SEKTORAL : SISTRANAS , TATRAWIL, RIPPDA
o   MASTER PLAN KAWASAN, MASTER PLAN KEGIATAN PEMBANGUNAN, dll.
Gambar. Peta RTRW Kota
Gambar. Peta RTRW Provinsi
Gambar. Peta RTRW Nasional

Media yang digunakan untuk menunjang perencanaan wilayah dan kota biasanya adalah perangkat lunak, berikut adalah perangkat lunak yang digunakan:
1.       Sketchup
Program pemodelan 3D dengan user interface yang sederhana yang dikembangkan oleh Google

Visualisasi Sketchup
2.       AutoCAD
AutoCAD adalah sebuah perangkat lunak CAD yang berfungsi untuk menggambar/mendesain sebuah objek 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan sistem CAD.
Visualisasi AutoCAD

3.       Corel Draw
Program ilustrasi yang digunakan dalam media komunikasi visual produk perencanaan untuk ditampilkan kepada publik, seperti membuat poster atau majalah
Visualisasi Corel Draw

4.       ArcGIS
erangkat lunak berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dikembangkan oleh ESRI dan digunakan untuk mengolah dan menyimpan database bereferebsi geografis.
Visualisasi ArcGIS




Daftar Pustaka:
Ghozali, Achmad. 2015. Visualisasi Produk Perencanaan. Balikpapan: Institut Teknologi Kalimantan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar